PAPILLOMA
Human Papillomavirus (HPV) merupakan epitheliotropic, double
stranded, virus DNA sirkular dari keluarga papovavirus[1]
yangmana ditemukan untuk menginfeksi sel basal dari epitel skuamus[2].
Infeksi ini disebabkan oleh HPV yang dapat ditemukan pada berbagai tempat tubuh,
seperti traktus anogenital, kulit, konjungtiva, laring, mukosa trakeobronkial,
esophagus, dan lapisan dalam mulut[3].
Sampai sekarang, telah ditemukan lebih dari 130 tipe dari HPV yang telah diidentifikasi berdasarkan
sekuen nukleotida DNA-nya[4].
HPV juga diklasifikasian berdasarkan tingkat risikonya, yaitu risiko rendah dan
risiko tinggi, tergantung dari potensialnya masing-masing dalam menyebabkan
lesi keganasan seperti pada karsinoma cervix[5].
Pada lebih dari 92% keganasan servix, beberapa tipe high-risk (HR) HPV telah
didentifikasi[6]. Onkoprotein HR-HPV (E6
& E7) bekerja dengan mengganggu (merusak) fungsi dari tumor suppressor
genes (pRb & p53), sehingga terbentuklah pertumbuhan sel yang berlebihan1.
Pailoma merupakan neoplasma epitel jinak, yang tumbuh
di suatu permukaan, dan menghasilkan tonjolan mirip jari, baik secara
mikroskopis maupun makroskopis.
v Mekanisme Cedera Akibat Virus
Gambar
robbins kumar hal 355 vol 1
v Sifat Penting HPV (bku mikrobiologi p
610)
Virion : Ikosahedral, diameter 55 nm
Komposisi : DNA (10%), protein (90%)
Genom : DNA untai ganda,
sirkular,BM 5 juta, 8kbp
Protein : 2 protein struktural,
histon seluler mengondensasi DNA di dalam virion
Selubung : tidak ada
Replikasi : nukleus
Karakteristik : -
menstimulasi sintesis DNA sel
-
Kisaran
pejamu dan tropisme jaringan terbatas
-
Penyebab
bermakna kanker pada manusia, khususnya kanker servix
-
Onkoprotein
virus berinteraksi dengan protein penekan tumor selular
HPV (Human Papiloma VIrus)
HPV
tipe 1,2,4,7 à menyebabkan papiloma skuamosa jinak (kutil) pada manusia
HPV
tipe 16 dan 18 à ditemukan pada 75%-100% kanker sel skuamosa invasif
HPV
tipe 6 dan 11 à menyebabkan kutil genital dengan potensi keganasan rendah
Potensial
onkogenik HPV dapat dikaitkan dengan produk 2 gen awal virus, E6 dan E7 yang
berada di kapsidnya. Protein E7 berikatan dengan protein retinoblastoma dan
menggeser faktor transkripsi E2F yang secara normal disingkirkan oleh RB.
Protein ini juga menginaktifkan CDKI CDKN1A/p21 san p27. Protein E7 dari tipe
HPV risiko-tinggi (tipe 16, 18, dan31) mengikat dan mungkin mengaktifkan siklin
E dan A. protein E6 juga memiliki banyak efek. Protein ini mengikat dan
menginaktifkan protein TP53; protein ini memerantai penguraian BAX, suatu
anggota proapoptotik family BCL2; dan protein ini mengaktifkan telomerase. Secara
singkat, infeksi oleh HPV jenis risiko-tinggi menyebabkan hilangnya gen penekan
tumor, mengaktifkan siklin, menghambat apoptosis, dan melawan penuaan sel.
[1] Hausen Z: Papillomavirus infections – a major cause of human cancers. Biochim Biophys Acta 1996, 2:F55-78.
[2] Ha
KT, Kim JK, Lee YC, Kim CH: Inhibitory effect of Daesungki-Tang on the invasiveness
potential of hepatocellular carcinoma through inhibition of matrix
metalloproteinase-2 and -9 activities. Toxicol Appl Pharmacol 2004, 200:1-6.
[3] Syrjanen
SM, Syrjanen KJ, Happonen RP: Hu man papiilomavirus (HPV) DNA sequences in oral
precancerous lesions and squamous cell carcinoma demonstrated by in situ
hybridization. J Oral Pathol 1988, 17:273-278.
[4] de
Villiers EM, Fauquet C, Broker TR, Bernard HU, Hausen Z: Classification of
papillomaviruses. Virology 2004, 324:17-27.
[5] Hildesheim
A, Schiffman MH, Gravitt PE, Glass AG, Greer CE, Zhang T, Scott DR, Rush BB,
Lawler P, Sherman ME: Persistence of type-specific human papillomavirus
infection among cytologically normal women. J Infect Dis 1994, 169:235-240.
[6] Iwasawa
A, Nieminen P, Lehtinen M, Paavonen J: Human papillomavirus DNA in uterine
cervix squamous cell carcinoma and adenocarcinoma detected by polymerase chain reaction. Cancer 1996, 77:2275-2279.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar